1.200 Personel Satgas  Pamtas TNI Tiba di Sorong Amankan Pembangunan

Nasional305 Dilihat

Sorong(Oikonews)- Sebanyak 1.200 personel Satuan tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) TNI AD   telah tiba di Sorong dan dilakukan  upacara penerimaan di Markas Batalion  Infantri  Raider Khusus 762 Vira Yudha Sakti (VYS) Komando Resimen Militer (Korem) Praja Vira Tama (PVT) Sorong, Selasa (11/04/2023).

Upacara penyambutan sekaligus pelepasan Satgas Pamtas ke wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya itu dipimpin langsung oleh  Pangdam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Gabriel Lema.

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen Gabriel Lema saat diwawancarai wartawan.Foto: Oikonews/Yosep
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen Gabriel Lema saat diwawancarai wartawan.Foto: Oikonews/Yosep

Personel   Satgas  Pamtas yang dikirim ke Kodam XVIII/Kasuari  berjumlah tiga Satgas, dua Satgas sudah tiba di Sorong , satu Satgas dalam perjalanan masih di Ambon.  Dua satgas yang sudah tiba adalah Batalion 133/ Satria Yudha berasal dari  Kodam I/Bukit Barisan Palembang dan Batalion 623/ Bakti Wira Utama dari Kodam VI/ Wulawarman Makassar.

Dimana dari tiga Kodam ini, setiap batalion mengirimkan 400 personel sehingga jumlah keseluruhan sebanyak 1.200 personel. Didistribuskan ke seluruh wilayah Kodam XVIII Kasuari yang meliputi Papua Barat dan Papua Barat Daya dan bertugas selama setahun dengan tugas utama mengamankan pembangunan.

Usai Upacara penerimaan, Pangdam Kasuari Mayjen  Gabriel  lema kepada wartawan menjelaskan, bahwa tugas Pokok TNI adalah  mengawal dan menjaga keutuhan wilayah NKRI dan memastikan perlindungan terhadap bangsa dan  Negara.

“Khusus di wilayah Kodam XVIII/ Kasuari, melaksanakan satu  tugas  yang mana di wilayah tugas TNI dan masyarakat harus saling membantu dan gotong royong,”terang Pangdam.

Ditegaskan oleh Panglima bahwa  wujud dari membantu  dari TNI ditata  dalam satu penugasan.  Pangdam menegaskan  Satgas yang dikirim  ke sini adalah dalam rangka untuk membantu percepatan pembangunan di wilayah.

“Intinya mengamankan pembangunan. Karena kita tahu bahwa yang menjadi atensi atau komitmen dari Pemerintah Bapak Presiden Joko Widodo dan jajarannya ke bawah, adalah bagaimana berupaya melakukan pembangunan  dengan istilah tidak hanya berjalan tetapi berlari,”jelas Mayjen Gabriel Lema.

“Istilah saya,  sampai ke lubang tikus pun TNI  ada hanya untuk kepentingan Negara. Sehingga keberadaan Satgas TNI ini dalam rangka mengamankan pembangunan yang terus digelorakan oleh Pemerintah pusat sampai ke daerah bahkan sampai ke daerah kita ini,”Pangdam melanjutkan.

Kehadiran TNI AD, kata Panglima Kodam Kasuari,  selain memberikan pengaman tetapi juga sebagai bagian katalisator dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Karena ada masyarakat   yang tanda kutib yang kita harus tahu dan realistis, bahwa masih ada kelompok kecil masyarakat yang bukan merupakan musuh tetapi  punya kerangka berpikir yang tidak sesuai norma kehidupan berbangsa dan bernegara, dari kerangka berpikir seperti ini TNI AD hadir memberikan edukasi,”kata Pangdam.

Sementara dalam arahannya kepada personel Satgas Pamtas, Pangdam berpesan agar menyiapkan diri baik fisik dan mental secara baik di tempat tugas.

Mempelajari karakteristik masyarakat setempat melalui pendekatan humanis. Kemudian  menjalin komunikasi yang harmonis dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan dan  tokoh  pemuda setempat guna menunjang pelaksanan tugas pegamanan pembangunan yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *