244 Ekor Ular dan Biawak Diamankan di KM Ciremai

Ragam145 Dilihat

Sorong(Oikonews)- Sebanyak 244 ekor ular dan biawak yang hendak dibawa ke Jakarta diamankan pihak Karantina Pertanian Sorong dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat .Penyelundupan 244 ekor satwa liar  itu diamankan dari atas KM Ciremai.

Dihubungi awak media, Kepala Kantor Karantina Pertanian Sorong I Wayan Kertanegara membenarkan adanya penahanan atas satwa liar tersebut. Dia menjelaskan kecurigaan berawal dari informasi adanya penyelundupan satwa dari Intelijen Karantina Pertanian Sorong.

“Informasi ini kita dapat dari intelijen Karantina Pertanian Sorong,” ujar I Wayan Kertanegara, Minggu (9/4).

Menindaklanjuti informasi itu, petugas dari BBKSDA bersama dengan pejabat Karantina Pertanian Sorong yang sedang melakukan pengawasan saat itu, kemudian memeriksa barang yang dibawa oleh oknum tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dan pelaku penyelundupan yang dicurigai.

“Ternyata benar ada 244 ekor satwa liar di atas KM Ciremai,” sebut dia.

Dari 244 satwa yang berhasil diamankan, jelas dia, ada satwa yang dilindungi yaitu sebanyak 108 ekor terdiri dari 42 ekor ular sanca hijau (Morelia Viridis), 50 ekor biawak hijau (Varanus Prasinus) dan 16 ekor biawak maluku (Varanus Indicus).

Sementara satwa yang tidak dilindungi, sebut dia, sebanyak 136 ekor, yaitu satu ekor ular sanca irian (Apodora Papuana), satu ekor ular sanca permata (Morelia Amethistina), 56 ekor ular boa pohon (Candoia Carinata), 17 ekor ular sanca bibir putih (Leiopython Albertisi), empat ekor biawak ekor biru (Varanus Doreanus), 56 ekor biawak pohon tutul biru (Varanus Macraei) dan satu ekor biawak bunga tanjung (Varanus Salvadori).

“Seluruh satwa yang tidak dilindungi masuk dalam Appendiks II CITES,” katanya.

Satwa yang berhasil diamankan telah diamankan BBKSDA Papua Barat untuk diidentifikasi lebih lanjut.

Diakui bahwa penangkapan ini merupakan keberhasilan ini berkat sinergi yang terjalin antara Karantina Pertanian Sorong dan BBKSDA Papua Barat.

“Dengan sinergi yang kuat, diharapkan dapat melindungi satwa dan menjaga kelestarian ekosistem,” pungkas I Wayan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *