Danlantamal XIV Sorong “Minta Maaf” dan Memastikan Intimidasi Anggota kepada Wartawan Tidak Terulang 

SORONG , PBD (OikoNews)-Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) XIV Sorong Laksamana Pertama TNI Deny Prasetyo menyampaikan permohonan maaf kepada rekan media atas tindakan arogansi dari Anggotanya.

“Sebagai komandan saya bertanggung jawab. Saya minta maaf ya, karena terkadang mereka (Anggotanya) disebabkan oleh tugas sehingga kadangkala tidak bisa mengontrol emosi. Saya sudah memberi teguran kepada anggota yang bersangkutan. Saya berharap teman yang mengalami insiden tersebut bisa pula memberi maaf, ” ucap Danlantamal.

Hal ini disampaikan Danlantamal disela-sela acara silaturahmi dengan rekan-rekan media Pers di Mako Lantamal XIV Sorong, Jumat (12/7). Terkait wartawan yang menjadi korban intimidasi yang tidak hadiri acara silaturahmi ini, Danlantamal Deny Prasetyo memberikan ruang bisa dapat bertemu.

“Saya bersedia menyediakan waktu buat teman- teman yang tidak bisa hadir, kita bisa cari waktu yang tepat, mungkin tidak bisa pagi ini, mungkin bisa sore hari ini, kita bisa bertemu, ” ungkap Danlantamal ketika disinggung terkait wartawan yang diintimidasi tidak hadiri acara silaturahmi ini.

Danlantamal memastikan bahwa kedepan, intimidasi kepada rekan – rekan wartawan oleh Anggotanya tidak terulang kembali, sebab menurutnya wartawan adalah rekan dan sahabat TNI AL.

Danlantamal XIV Deny Prastyo berharap peristiwa ini bisa menjadi bahan pembelajaran, sehingga tidak terjadi lagi insiden di waktu mendatang.

“Kita sahabat  karena sama – sama menjalankan tugas di lapangan. Kita semua sama sebagai orang lapangan, jadi kita memang harus dekat dengan rekan-rekan wartawan dan media, ”  Danlantamal XIV menegaskan.

Momen silahturahmi Danlantamal XIV dengan Insan Pers sewilayah Sorong.FOTO: OikoNews/Yosep Bifel

Danlantamal bahkan mempersilahkan wartawan dan keluarga kalau ingin bersantai di Gazebo (struktur taman terbuka), mancing, mengunjungi kapal – kapal perang yang ada di dermaga Mako Lantamal XIV / Sorong.

“Kalau datang rekan – rekan media sampaikan saja di Pos, saya sudah sampaikan ke Anggota di Pos penjagaan. Tentu saja nanti ada anggota yang dampingi saat berkeliling di lingkungan Mako, ” tandas Danlantamal.

Sebelumnya, Selasa 9 Juli 2024 di Jalan Bubara sekitar Mako Lantamal XIV Sorong diduga telah terjadi peristiwa pengusiran dan tindakan intimidasi kepada beberapa rekan – rekan wartawan yang hendak mengkonfirmasi Danlantamal terkait meninggalnya seorang anggota TNI AL yang diduga tidak wajar alias bunuh diri.

Namun sebelum bertemu guna mendapatkan penjelasan resmi dari Danlantamal XIV, rombongan wartawan diusir disertai dengan ancaman oleh oknum tentara berseragam preman.

Silahturahmi Danlantamal XIV dengan Insan Pers Sorong.FOTO: OikoNews/Yosep Bifel

Sikap oknum Anggota TNI AL itu tentu saja dinilai sebagai bentuk tindakan arogansi. Tindakan oknum TNI AL ini mengundang berbagai reaksi dan kecaman dari insan pers terutama kalangan organisasi wartawan /pers, yakni  oleh Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) , Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) dan Komnas Perempuan.

Organisasi pers pada dasarnya menekankan agar  Danlantamal menindak tegas oknum Anggotanya, sebab tindakan pengusiran, intimidasi dan pengancaman yang dilakukan kepada beberapa rekan jurnalis, apalagi ada dua diantaranya jurnalis perempuan.

Kemudian tindakan oknum TNI AL itu bertentangan dengan Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers, yakni menghalangi wartawan dalam melaksanakan tugas peliputan berita.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *