Sorong, PBD (OikoNews)-Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya mengancam akan ramai-ramai mundur dan mengembalikan atribut partai apabila Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tidak segera mencabut kembali rekomendasi partai Hanura yang telah diberikan kepada pasangan Niko Anari dan Maria Agnes Hae.
Melalui sambungan telepon selulernya, Senin (12/8/2024), Sekretaris DPC Partai Hanura Kabupaten Tambrauw, Gaspar Baru menegaskan Rekomendasi kepada pasangan Niko Anari dan Maria Hae tidak sah dan harus ditinjau kembali oleh DPP partai Hanura.
Dikatakan, pemberian rekomendasi kepada saudara Niko Anari dianggap tidak sah karena tidak sesuai dengan usulan dewan pengurus cabang partai Hanura Tambrauw.
“Kami pengurus DPC dilecehkan oleh DPP. Sesuai dengan petunjuk DPP yang telah menyurati kami bahwa DPC yang jaring bakal calon kemudian dinaikan kepada DPP untuk dikeluarkan Rekomendasi. Kemudian yang berikut bahwa pada Rapimda partai Hanura Papua Barat Daya bulan Juli 2024, kemarin kami tidak rekomendasikan saudara Niko Anari. Tetapi yang kami rekomendasikan adalah saudara Yusak Wabia dan Gaspar Baru. Kenapa kok DPP malah keluarkan rekomendasi untuk Niko Anari? Ini artinya pelecehan terhadap kami Pengurus DPC Partai Hanura di kabupaten Tambrauw,” ungkap Gaspar Baru yang juga adalah anggota aktif DPRD Kabupaten Tambrauw periode 2019-2024 ini.
Gaspar Baru menyatakan, jika DPP HANURA tidak segera meninjau kembali rekomendasi yang diberikan kepada Niko Anari, maka seluruh pengurus baik ditingkat DPC maupun tingkat distrik hingga kampung Partai Hanura Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat Daya akan melakukan aksi memboikot dan mengembalikan atribut partai.
“Kalau tidak segera ditinjau kembali rekomendasi tersebut dengan membatalkan B1 KWK , maka kami mundur (boikot) dan kami kembalikan atribut partai. Kami akan tarik aset -aset yang kami siapkan seperti kantor sekretariat partai Hanura di Kabupaten Tambrauw kami bakar,” tegasnya.
Gaspar dan pengurus Hanura lain menolak rekomendasi kepada Niko Anari karena menurut mereka, pada pemilu kemarin Niko Anari tidak memberikan kontribusi terhadap partai Hanura di Tambrauw.
“Saudara Niko Anari tidak berbuat apa-apa untuk partai. Tidak pernah berjuang . Tidak keluar uang untuk kepentingan partai. Lalu kenapa dia yang direkomendasikan? Ini ada apa? Sekali lagi,kalau tidak ditinjau kembali oleh DPP, kami boikot kami kembalikan atribut partai,” ucap Gaspar seraya menyatakan tindakan yang sama juga akan dilakukan oleh pengurus DPC Hanura Maybrat dan juga DPC Hanura kabupaten Sorong.***