Fopera Papua Barat Daya Sampaikan Dukungan dan Pokok Pikiran kepada BP3OKP

Nasional355 Dilihat

Sorong(Oikonews)-Ketua umum dan jajaran pengurus Forum Pengawal Perjuangan Rakyat (Fopera) Provinsi Papua Barat Daya melakukan pertemuan khusus dengan Drs. Otto Ihalauw, MA anggota Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di salah satu hotel di Kota Sorong, Jumat (14/07/2023).

Dalam pertemuan itu Ketua Umum Fopera Papua Barat Daya Yanto Ijie, ST menyampaikan dukungan Fopera kepada Otto Ihalauw sebagai Anggota BP3OKP dan sejumlah pokok pikiran Fopera untuk menjadi perhatian BP3OKP dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diemban lembaga tersebut.

Anggota BP3OKP Drs .  Otto Ihalauw, MA. Foto: Oikonews/Daeng
Anggota BP3OKP Drs .Otto Ihalauw, MA. Foto: Oikonews/Daeng

“Fopera mendukung sepenuhnya Bapak Drs Otto Ihalauw, MA sebagai anggota BP3OKP dari provinsi Papua Barat Daya yang dikukuhkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 29 Mei 2023,” ungkap Yanto Ije.

Lanjut Yanto, bahwa Fopera Papua Barat Daya juga mendukung sepenuhnya tiga misi besar Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua(RIPPP) tahun 2022-2041 yakni Papua Sehat, Papua Cerdas dan Papua Produktif.

Selain itu, kata Yanto Ijie, Fopera juga akan terus mengawal pelaksanaan Otsus di Papua Barat Daya agar Otsus dapat memberikan manfaat langsung kepada Orang Asli Papua(OAP).

“Fopera juga minta agar kiranya dilibatkan kerja sama dengan BP3OKP dalam mengawal pelaksanaan Otsus di Papua Barat Daya serta libatkan lembaga non pemerintah lainnya untuk ikut mengawal Otsus,” pinta Yanto dihadapan anggota BP3OKP, Otto Ihalauw.

Pada kesempatan itu Yanto Ijie juga menyampaikan pokok -pokok pikiran Fopera Papua Barat sebagai berikut; meminta BP3OKP membuka kantor Sekretariat permanen di Papua Barat Daya. Kemudian kata Yanto, bahwa untuk mendukung RIPPP 2022-2041 Fopera mengharapkan pembentukan perangkat-perangkat bawah BP3OKP yang bertugas melakukan perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan tiga program utama (Papua sehat, cerdas, produktif).

“Fopera juga menyarankan pembentukan Tim pengelola dan penyimpan data atau sentral Bank Data,” sebut Yanto.

Tidak hanya itu, Fopera juga meminta BP3OKP membuat pemetaan penanganan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi serta pembangunan infrastruktur sesuai karakteristik wilayah geografi Papua Barat Daya.
BP3OKP juga diminta memfasilitasi penyusunan rencana induk pelaksana Otsus selama 20 tahun ke depan agar pelaksanaan Otsus dapat dengan mudah terpantau.

“Fopera menyarankan BP3OKP mendorong sekolah gratis bagi orang asli Papua. Kami juga minta BP3OKP mendorong OAP yang berkeinginan mendirikan sekolah agar kiranya dapat memfasilitasi pembiayaan dan mendorong mempermudah segala proses perizinannya,” kata Yanto Ijie.

“Kami juga meminta BP3OKP mendorong pemerintah kabupaten kota dapat memisahkan dokumen DPA APBD yang bersumber dari dana Otsus, dipisahkan dari APBD yang bersumber dari dana lain,” kata Yanto lagi.

Fopera juga meminta BP3OKP mendorong anggaran yang bersumber dari Otsus dikelola oleh pengusaha asli Papua. Selain itu BP3OKP mendorong perekrutan tenaga fasilitator atau tenaga pendamping Otsus untuk distrik dan kampung.

Kemudian BP3OKP mendorong atau perlu memfasilitasi modal usaha bagi pelaku usaha orang asli Papua.

“Fopera juga menyarankan BP3OKP mendorong agar dibangun gedung service Centre atau pusat pendidikan dan pelatihan bagi anak – anak asli Papua,” pungkas Yanto Ijie.

Menanggapi dukungan dan penyampaian pokok – pokok pikiran dari Fopera Papua Barat Daya, anggota BP3OKP Otto Ihalauw menyambut baik dan mengapresiasi kehadiran Fopera Papua Barat Daya yang dipimpin dan diisi oleh anak- anak muda Papua yang hebat.

” Saya melihat Fopera ini anak-anak muda yang hebat. Dari presentasi penyampaian pokok -pokok pikiran yang disampaikan kepada tadi, dapat saya katakan bahwa mereka ini sangat memahami tentang pembentukan dan keberadaan  BP3OKP .

Aspirasi yang masuk ini bagian dari tematik (Papua sehat, cerdas , produktif), saya melihat ini sangat tepat. Tapi saya minta maaf belum bisa banyak komentari aspirasi ini karena kami ada sebuah lembaga baru dimana kami masih menyusun pedoman kerja dalam bentuk SOTK, setelah Bapak Wapres balik ke Jakarta kami memantapkan pedoman tugas kami (BP3OKP),” jelas Otto Ihalauw.

Mantan Bupati Sorong Selatan dua periode ini menyatakan BP3OKP yang berkantor di Jakarta ini hadir sebagai mitra strategis dari lembaga-lembaga yang sudah ada . ” Kami adalah mitra baik gubernur, bupati , walikota , MRP, DPRD.  Kami kawal. Kami adalah mitra, adalah teman yang sama-sama untuk membangun Tanah Papua kita ini,” kata Otto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *