Kontingen Maybrat Minta Pesparani Papua Barat Daya Diundur

Sorong PBD (OikoNews)-Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah (LP3KD) Kabupaten Maybrat meminta agar pelaksanaan Pesparani I Provinsi Papua Barat Daya yang sedianya akan dilaksanakan pada 5-9 November 2025 supaya diundur atau ditunda menyusul persiapan peserta masih sangat kurang atau belum matang. Hal ini disampaikan Ketua LP3KD Kabupaten Maybrat Stepanus Kocu kepada awak media di Sorong, Sabtu 11 Oktober 2025.

Stef Kocu mengakui, persiapan untuk  akomodasi kontingen berupa anggaran sudah siap yakni ada dukungan pemerintah daerah kabupaten Maybrat. Tetapi yang menjadi persoalan adalah persiapan peserta atau tim paduan suaranya yang belum siap, padahal waktu pelaksanaan Pesparani Katolik tingkat Provinsi Papua Barat Daya tinggal beberapa minggu ke depan.

“Kendala kami di paduan suara untuk semua kategori. Ini tim kami kesiapannya belum, sehingga kami minta kalau bisa diundur ke Desember sehingga ada waktu dua bulan untuk kami punya peserta latihan,”ujar Stef Kocu.

Dia menyampaikan bahwa rapat koordinasi teknis baru dilakukan dua pekan lalu dimana rentang waktu pelaksanaan cuma satu bulan. Nah, ini menurut Stef Kocu, waktu untuk timnya latihan tidak cukup  agar tampil maksimal meraih juara pada 11 kategori yang diperlombakan.

“Jujur saja kalau pelaksanaan 5-9 November kami Maybrat tidak akan ikut, tetapi kalau diundur kami akan ikut,” akui Stefanus.

Dikatakan, untuk cerdas-cermat anak -anak dan remaja persiapannya juga belum. Karena itu harus susun soal tes bagi anak-anak, susun soal dan tes membutuhkan waktu bisa satu bulan. Sementara pihaknya baru mendapatkan  kisi-kisi, kapan nanti pelatih atau guru menyusun soalnya, kapan  penampilan tim saling berhadapan, ini butuh waktu. Nanti tim mana yang juara itu mewakili kabupaten Maybrat maju ke Provinsi. Nah ini menurut dia, butuh waktu untuk melakukannya. Sehingga pihaknya menarik diri untuk ikut pada 5-9 November mendatang. “Karena kalau ikut ya pasti kami tidak juara  pada semua kategori, padahal sebagai peserta kita ingin jadi juara,” tuturnya.

Oleh sebab itu, kata dia, kalau bisa pelaksanaannya diundur supaya Maybrat bisa ikut ambil bagian pada Pesparani Pertama Papua Barat Daya ini.

Ia berharap pengurus di Provinsi mengerti situasi di kota maupun kabupaten. “Kalau tetap dilaksanakan pada 5-9 November itu sama saja kami didesak untuk asal tampil, sedangkan kami tampil ini kan harus bawa pulang hasil bagi daerah kami, apalagi kami difasilitasi oleh pemerintah,” ungkapnya.

Ia menambahkan, jika tidak diundur, maka Maybrat tidak ikut, tetapi mereka tetap gelar Pesparani tingkat Maybrat sendiri. “Kami sudah rapat dengan pemerintah daerah yaitu dengan pak Sekda , kami sudah buat kesimpulan bahwa jika tidak ikut di provinsi, maka kami tetap lakukan untuk TPW Maybrat saja,”pungkasnya.(*)

Editor : Yosep Bifel 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *