Pemerintah Pusat Dorong Papua Barat Daya Gunakan APBD Atasi Stunting

Nasional434 Dilihat

Sorong(Oikonews)-Pemèrintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri mendorong Pemerintah Papua Barat Daya (PBD) menyisikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk mengatasi stunting di provinsi tersebut.

Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian melalui sambutan tertulis yang dibacakan oleh Staf Khusus Kemendagri Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan, Hoiruddin Hasibuan pada acara pembukaan Musrebang Otonomi Khusus dan RKPD 2024 Papua Barat Daya, Selasa 4 April 2023.

Dijelaskan Mendagri bahwa penurunan stunting tergantung bagaimana APBD itu dikelola dan direalisasikan secara baik dan tepat sasaran oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya sampai ke kabupaten dan kota.

Ditekankan bahwa realisasi APBD lewat program kerja harus berbasis data supaya dana itu turun dan langsung menyentuh kepada sasaran. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi stunting cenderung menurun dari 24,4 persen tahun 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022.

Pencapaian ini , kata Mendagri, belum sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)tahun 2022 sebesar 18,4 persen.

“Untuk mencapai target pada tahun 2024 sebesar 14 persen, maka membutuhkan penurunan sebesar 4,6 persen. Nah, penurunan 4,6 persen itu perlu diperkuat melalui perencanaan target realisasi pendapatan dan belanja harus sistematis, akurat berdasarkan data sehingga mempermuda evaluasi pencapaian dari setiap program,”jelasnya.

Mendagri juga menyarankan perlunya monitoring dan evaluasi yaitu melaksanakan rapat gubernur bersama kabupaten dan kota untuk memantau realisasi APBD. ” Papua Barat Daya merupakan provinsi termuda sehingga komitmen bersama dan konsisten dari setiap kepala daerah sangatlah diperlukan untuk mengawal dan mengontrol setiap realisasi APBD. Ketika APBD itu dipakai tepat sasaran maka otomatis angka stunting itu akan menurun sesuai dengan target nasional,” tukasnya.

Menurut Mendagri, stunting dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya berpengaruh kepada tumbuh kembangnya anak, tapi juga terhadap perkembangan emosi, yang berakibat pada kerugian ekonomi. Dan, secara agregat akan berpengaruh kepada produktivitas ekonomi Indonesia yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *