Sikapi Pemanasan Global, Pemprov PBD dan Gag Nikel Kampanye Lingkungan dengan Aksi Penanaman 1000 Pohon

Nasional518 Dilihat

Sorong (OikoNews)-Menyikapi pemanasan global , Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) melalui  Dinas Lingkungan Hidup , Kehutanan dan Pertanahan, Papua Barat Daya berkolaborasi dengan  PT Gag Nikel melakukan  kampanye lingkungan dan Aksi Mitigasi Perubahan Iklim (AMPI) dengan penanaman 1.000 anakan pohon di puncak Bukit Baru, Kelurahan Klakubik , Distrik Sorong, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat 01 Desember 2023.

Mewakili Pj Gubernur Papua Barat Daya
Asisten III Bidang Adiministrasi Umum Pemprov PBD Dra. Atika Rafika M.Si mewakili Pj Gubernur Papua Barat Daya Dr. Drs. Muhammad Musa’ad, M.Si  dalam aksi penanaman 1000 anakan pohon. Fotografer Oikonews: Rendy Won

 

Kadis
Tampak Kadis Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu ST.,M.Si melakukan penanaman anakan pohon. (Fotografer OikoNews/Rendy Won)

Sebanyak 1.000 anakan pohon yang ditanam berupa  tanaman  Kaliandri, Mahoni , Agatis/Damar.

Peserta AMPI penanaman 1.000 anakan pohon terdiri dari unsur Pemerintah, Kepolisian , TNI serta  perusahaan Gag Nikel, mahasiswa,  serta lembaga pemerhati lingkungan hidup.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu menjelaskan bahwa penamanan 1.000 pohon ini sebagai upaya pemerintah untuk melestarikan alam sekaligus sebagai mitigasi  perubahan iklim.

Dengan aksi penanaman ini  dapat menjaga kelestarian hutan,  lingkungan dan alam sekitar sehingga bermanfaat bagi manusia.

“Bumi yang kita tinggal ini tidak hanya panas tetapi sudah mendidih. Itu data dan fakta yang terjadi hari ini. Temperatur hari ini 1,2 derajat celcius,sehingga  seluruh dunia mengkampanyekan harus mempertahankan 1,5 derajat celcius .

Jajaran
Kadis Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu phose bersama pegawai Kantor Lingkungan hidup dan kehutanan  kota Sorong. Fotografer Oikonews: Rendy Won

Sekarang baru 1, 2 derajat celcius tetapi  kita rasakan seperti es atau salju abadi. Ini satu-satunya kebanggaan di Asia Tenggara, es di Cartenz sudah mencair dan diprediksi tahun 2030 habis,” ungkap Julian Kelly Kambu di sela- sela kegiatan penanaman 1000 anakan pohon di Sorong, Jumat.

Kelly juga membeberkan bahwa tanggal 09 Desember ada konferensi seluruh negara di Dubai untuk membicarakan bagaimana mempertahankan temperatur bumi tetap  dibawah 1,5 derajat celcius.

“Kampanye lingkungan ini disiarkan ke seluruh dunia bahwa  Papua Barat Daya , Indonesia  juga punya komitmen dan tanggung jawab menjaga bumi. Jadi, boleh saja membangun di mana- mana tapi hutan ini harus dijaga. Ada banyak jalan ke Roma, tetapi untuk air bersih, udara bersih hanya satu jalan yaitu  tanam pohon,” kata Kadis Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertanahan Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu.

Para ilmuwan memprediksi suhu di Bumi kemungkinan akan menembus ambang batas 1,5 derajat Celcius untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Menurut para peneliti, ada kemungkinan sebesar 66% bahwa ambang batas 1,5C itu akan terlewati antara saat ini hingga 2027.

Peluang itu meningkat karena emisi dari aktivitas manusia, ditambah kemungkinan terjadinya El Niño pada akhir tahun ini.

Apabila ambang batas itu terlampaui, para ilmuwan menekankan bahwa ini kemungkinan hanya terjadi sementara, meski situasinya tetap mengkhawatirkan.

Ini berarti Bumi akan menjadi 1,5 derajat Celcius lebih hangat dibandingkan paruh kedua abad ke-19, sebelum emisi bahan bakar fosil dan industrialisasi meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *