Sorong (Oikonews)- Ketua Panitia Pelaksana Kongres VI Gereja Baptis Anugerah Indonesia(GBAI), Elisa Kambu memastikan Kongres ke VI segera digelar di Panorama Hotel Kota Sorong Papua Barat Daya. Kepastian itu disampaikan Elisa Kambu dalam jumpa pers di salah satu hotel di Kota Sorong, Rabu(12/07).
Mengawali keterangan persnya, Elisa Kambu yang juga Bupati Asmat Provinsi Papua Selatan itu menjelaskan bahwa kehadiran di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya untuk memastikan pelaksanaan Kongres Nasional Gereja Baptis Anugrah Indonesia (GBAI) ke – VI dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
Dimana , kata Elisa Kambu, pada Kongres Nasional GBAI ke – V di Bali tahun 2018 , peserta telah memutuskan tempat pelaksanaan Kongres Nasional ke – 6 bertempat di Kota Sorong.
“Saya mendapatkan penugasan sebagai ketua panitia pelaksana Kongres Nasional GBAI ke enam yang direncanakan berlangsung pada 15 – 20 Juli 2023 di Kota Sorong, ” jelas Elisa Kambu kepada wartawan.
Kata Bupati Asmat periode kedua ini, progres persiapan pelaksanaan Kongres Nasional GBAI ke – VI sendiri sudah mencapai 90 persen.
“Sisanya 10 persen nanti pada saat pelaksanaan Kongres.
Tempat pelaksanaan Kongres rencananya berlangsung di Panorama Hotel Kota Sorong. Sedangkan penutupan akan dipusatkan di kantor Badan Pengurus Pusat GBAI di Kota Sorong,” papar Elisa Kambu.
Sesuai amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, terang Elisa Kambu, Kongres merupakan forum tertinggi untuk mengambil keputusan.
Dengan agenda pokoknya yaitu pertama memutuskan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GBAI.
Yang kedua, kata dia, mengevaluasi dan menetapkan program kerja pengurus pusat GBAI. Agenda ketiga , lanjutnya, menerima laporan pertanggungjawaban pengurus lama. Dan yang keempat memilih pengurus pusat GBAI yang baru untuk periode lima tahun mendatang.
“Peserta Kongres akan datang dari semua jemaat yang ada di wilayah pelayanan Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua, provinsi Papua Selatan, dan Papua Tengah. Untuk wilayah barat dari Bali dan Batam. Jumlah peserta yang akan hadir kurang lebih 470 orang, ” beber Elisa Kambu.
Menurutnya, Kongres Nasional GBAI, tentu akan melihat pula kondisi – kondisi saat ini. Dimana seluruh warga negara
termasuk warga jemaat GBAI akan pula menjadi bagian dari pesta demokrasi yang sudah tinggal beberapa bulan lagi.
“Pemilu inikan sudah dekat, tentu dalam diskusi saat Kongres Nasional ke eñam akan pula dibangun diskusi untuk bagaimana memberikan pemahaman kepada warga gereja supaya mengunakan hak mereka dengan baik pada saat pemilu nanti, ” ungkap Elisa Kambu.
“Kemudian bagaimana warga gereja bisa berupaya menciptakan suasana demokrasi, supaya pemilik berlangsung dalam keadaan yang demokratis,” tambah Elisa Kambu.
Elisa Kambu menyebutkan bahwa kehadiran provinsi Papua Barat Daya sebagai provinsi yang baru akan juga menjadi bagian dari materi – materi yang dibicarakan dalam Kongres.
“Ia mengarapkan kongres ini bisa melahirkan rekomendasi yang nanti diberikan kepada pemerintah maupun pemangku kepentingan untuk bagaimana bisa memecahkan berbagai persoalan guna memajukan masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya.
“Apalagi kantor badan pengurus pusat GBAI berada di ibukota Provinsi Papua Barat Daya tentu kita sebagai warga Gereja Baptis Anugrah Indonesia harus pula ikut aktif memberikan kontribusi untuk membangun Provinsi Papua Barat Daya,” tukasnya.
Elisa Kambu juga berharap bahwa pemimpin GBAI yang terpilih melalui hasil Kongres harus mampu berkomunikasi dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan di daerah ini, sehingga kemitraan dapat dibangun sebagai upaya bersama untuk memajukan daerah ini.
” Bicara gereja berarti kita bicara umat, sedangkan pemerintah bicara soal masyarakat. Umat gereja kan bagian dari masyarakat, objek pelayanannya satu. Tentu akan lebih mudah bila kita keroyok bersama, agar bisa membawa kemajuan bagi masyarakat dan daerah,” pungkasnya.
