Pilkada Sorsel, Pengamat Politik Sarankan Suku Tehit Calonkan Satu atau Dua Orang Saja

SORONG, PBD (OikoNews)- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur , Bupati , Walikota di seluruh Indonesia akan dilaksanakan secara serentak pada November tahun ini. KPU selaku penyelenggara pemilu telah menjadwalkan tahapan dan proses pelaksanaan pilkada dan telah menggaungkannya ke seluruh pelosok tanah air.
Para figur kandidat bakal calon kepala daerah pun mulai bermunculan di masing-masing daerah. Salah satunya Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel) Provinsi Papua Barat Daya(PBD).

Nama sejumlah figur atau tokoh di kabupaten itu sudah mencuat kepermukaan, sehingga menjadi perbincangan hangat masyarakat. Sebagaimana diberitakan media ini, bahwa di kabupaten Sorong Selatan secara khusus Bupati Sorong Selatan Syamsudin Anggiluli memberi sinyal telah mempersiapkan bakal calon bupati yang akan menggantikan dirinya, hendaknya berasal dari suku Tehit yang merupakan salah satu suku besar di Sorong Selatan selain suku besar lainnya Imekko.

Sinyal kandidat bakal caloñ bupati dari suku Tehit yang didorong oleh Bupati Syamsudin Anggiluli ini pertama kali disampaikan ke publik oleh Tokoh Pemekaran Kabupaten Sorong Selatan Marthen Saflesa.

Terkait pengusulan bakal calon dari suku Tehit itu direspon oleh Pengamat Politik Papua Barat Daya Ortis Kambu.

Kepada awak media ini, Ortis Kambu menyatakan selaku pengamat politik dirinya menyambut baik usulan bakal calon dari suku Tehit.

“Saya apresiasi sekali pernyataan dari pak Marthen Saflesa yang mengatakan bupati Sorong Selatan telah menyiapkan dan menyampaikan secara terbuka bahwa pilkada Sorsel tahun 2024 memberikan kesempatan bagi putera-puteri Sorong Selatan khususnya dari suku Tehit yang meliputi masyarakat adat wilayah Teminabuan, Sawiat, Seremuk untuk mencalonkan diri sebagai bupati dan kalau bisa mereka terpilih untuk memimpin kabupaten Sorong Selatan ke depan. Saya apresiasi sekali dan itu hal yang sangat baik,” ungkap Ortis Kambu di Sorong, Kamis (4/4/2024).

Dia melihat  usulan calon dari suku Tehit sebagai motivasi bagi masyarakat Teminabuan, Sawiat  dan Seremuk khususnya yang sudah siap untuk maju Pilkada Sorsel. Namun persoalannya, beber Ortis, di suku Tehit ada sekira 3  atau lebih  tokoh yang bersedia maju calon bupati Sorsel.

“Nah, kalau maju banyak begini (lebih dari 3 orang,red) dan ada calon dari lain katakanlah orang dari suku Maybrat yang ada di Sorsel. Ini bisa saja yang menang calon dari orang Maybrat. Karena pengalaman saya bekerja di LSM saya banyak melalangbuana di Sorsel , saya cukup paham tentang keadaan di sana. Bahwa kemungkinan nanti orang Teminabuan akan memilih orang Maybrat. Untuk itu saya sarankan kepada tokoh- tokoh masyarakat, tokoh intelektual, tokoh adat dari suku Tehit agar duduk bersama, berembuk mendorong satu  atau dua orang saja yang maju supaya bisa dapat. Kalau banyak yang maju dari suku Tehit maka suara akan terpecah, dan ini memberi peluang calon dari orang Maybrat menang, dan calon- calon dari Tehit bisa kalah,” ujar Ortis Kambu.

Ia juga menyarankan para pemuka masyarakat dari suku Tehit agar duduk bersama intelektual suku Imekko  mengatur bargaining politik (tawar menawar) atau negosiasi politik misalnya memunculkan calon wakil bupati dari Imekko agar dengan siasat demikian, bisa menang.

“Kalau ini tidak dilakukan atau disiasati dengan baik saya pesimis calon dari suku Tehit tidak bisa tembus. Saya terus terang saja; nama-nama seperti Dance Nauw (Sekda Sorsel, red) atau pak Way , kepala badan keuangan. Mereka ini punya hak juga maju di pilkada Sorsel,dan tidak ada orang melarang mereka maju. Tentu mereka ini siap dari segi finansial punya, ketokohan mereka punya, relasi mereka punya sehingga mungkin- tidak mungkin mereka ini bisa tembus, bisa dapat,” kata Ortis.

Sekali lagi, Pengamat Politik Ortis Kambu menyarankan para tokoh di suku Tehit agar mendorong atau menunjuk figur kandidat yang mempunyai integritas, moralitas, punya kemampuan, dan punya pengalaman. “Kalau calon diseleksi betul dengan kriteria seperti ini tentu saya sangat mendukung apalagi saya lahir besar di Teminabuan. Karena itu saya dukung anak-anak Teminabuan maju  dan menjadi pemimpin di Sorong selatan,” kata dia.

Ortis menyebut calon potensial bakal calon Bupati Sorsel yang patut diperhitungkan adalah pak Dance Nauw dan pak Way . Sehingga ia menyarankan calon-calon dari suku Tehit harus diseleksi secara baik untuk bertarung dan bisa memenangi pertarungan. Ortis secara spesifik menyebut salah satu calon potensial dari suku Tehit yang harus didorong maju adalah Hery Saflembolo, mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Barat.

“Kalau mau ditanya siapa calon suku Tehit yang menurut saya paling potensial, ya saya pribadi lebih kepada pak Hery Saflembolo,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *