Sorong, PBD (OikoNews)-Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) dan Pemprov Jawa Timur jalin kerja sama dibidang perdagangan dan investasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kedua provinsi ini.
Misi dagang dan investasi tersebut diwujudkan dengan penandatangan perjanjian kerjasama oleh Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bertempat di Hotel Aston Sorong, Kamis (19/6).

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mengatakan kehadiran Pemprov Jawa Timur di Papua Barat Daya tentunya menjadi peluang strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Saya mengajak kita semua mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memajukan provinsi ini dari sisi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Gubernur Elisa mengapresiasi Pemprov Jawa Timur yang telah memilih provinsi Papua Barat Daya untuk berkolaborasi mengembangkan misi dagang dan investasi sebagai bagian penting untuk meningkatkan jejaring konektivitas antara kedua provinsi.
Lebih lanjut Elisa menjelaskan secara umum terkait potensi alam yang dimiliki enam kabupaten kota di Papua Barat Daya.
Provinsi Papua Barat Daya jelasnya, memiliki berbagai potensi unggulan sebagai modal dasar untuk menjadi daya tarik bagi investor, seperti potensi komoditas udang, pariwisata, perikanan, peternakan, pertanian dan energi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat 2024, menyebutkan bahwa Pemprov Papua Barat Daya memiliki produksi udang tertingg kedua di wilayah Papua sebesar 3.101 ton. Kemudian dari sisi potensi pariwisata, Papua Barat Daya memiliki jumlah kunjungan wisatawan tertinggi kedua di wilayah Papua sebanyak 917.412 perjalanan pada 2024.
Selanjutnya potensi luas panen padi dan sagu di Papua Barat Daya pada 2023 secara berturut-turut sebesar 573,44 hektare dan 2.934 hektare dengan produksi sebesar 2,233.7 ton dan 2.464 ton. Kabupaten Sorong berkontribusi paling besar pada produksi padi dan sagu di Papua Barat Daya.
“Kita selalu optimis dan kita percaya besok harus lebih baik dari hari ini. Kita harus mulai hari ini bukan menunggu kapan, sekarang bukan kapan lagi. Supaya besok harus lebih baik maka harus mulai dari kita bukan siapa lagi kalau bukan kita yang mulai,” katanya.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan kegiatan misi dagang dan investasi telah dilakukan di Papua Barat Daya pada 2023 melahirkam transaksi komitmen sekitar Rp246 miliar dengan area berada di kelautan dan perikanan, pertanian perkebunan, peternakan dan jasa pariwisata.
“Kami juga menargetkan, mudah-mudahan komitmen transaksi pada saat ini bisa di atas Rp300 miliar,”harap Emil.
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap misi dagang 2023, pihaknya kembali hadir di Papua Barat Daya untuk lebih menguatkan sisi-sisi potensi antara Jawa Timur dengan Papua Barat Daya sebagai modal untuk memperkuat misi dagang pada 2025.
Pada kegiatan misi dagang ini juga, pihaknya melibatkan 100 pelaku usaha dari Papua Barat Daya dan 37 pelaku usaha dari Jawa Timur.
“Kerjasama ini bertujuan untuk menguatkan pasar yang sudah ada, membuka jejaring baru, pasar baru untuk memperkuat neraca perdagangan di dua provinsi ini,”pungkasnya.(*)